Langsung ke konten utama

'Gnomeo and Juliet': Kisah Cinta Abadi dalam Versi Boneka Keramik


Semua film yang diangkat dari naskah klasik pada dasarnya adalah sebuah bentuk penafsiran baru. Masih ingat 'Romeo+Juliet'-nya Baz Luhrmann (1996)? Kini, materi yang sama digarap kembali, kali ini dalam format animasi 3-D yang dihiasi lagu-lagu Elton John. Hasilnya, sebuah tafsir yang segar dan barangkali lebih cocok untuk konsumsi generasi terkini.
Bila versi Luhrmann cenderung lebih bersetia pada naskah asli Shakespeare itu, maka versi animasi yang ditulis dan dikerjakan Kelly Asbury ('Shrek 2', 'Spirit: Stallion of the Cimarron') ini membelokkan ending-nya agar penonton lebih bahagia. Mungkin memang sudah bukan zamannya lagi kisah cinta tragis berakhir kematian yang depresif.

Romeo dan Juliet "versi Elton John" ini (ya, kita bisa juga menyebutnya begitu karena Mr. John adalah produser film ini) adalah gnome, boneka keramik bertopi panjang penghias halaman belakang rumah. Dan, sesuai cerita aslinya yang sudah dikenal di seluruh dunia, kita lagi-lagi dipertemukan dengan Keluarga Capulet dan Keluarga Montague yang berseteru.

Alkisah, dua keluarga itu tinggal bersebelahan di sebuah kawasan suburban di London. Layaknya Buzz, Woody dan kawan-kawannya di kotak mainan Andy dalam 'Toy Story' yang bisa hidup, demikian pula boneka-boneka keramik itu. Ketika Tuan Capulet dan Nyonya Montague sedang tidak berada di rumah, boneka-boneka itu hidup, dan saling bermusuhan seperti tuan mereka.

Tim Gnomeo bertopi biru, sedangkan Tim Juliet bertopi merah. Begitulah, seperti yang sudah diketahui, Gnomeo dan Juliet saling jatuh cinta di tengah permusuhan kedua keluarga. Secara keseluruhan, jika dibanding dengan cerita aslinya, alur dan konflik dalam versi animasi ini disederhanakan. Sejumlah "cerita baru" dimasukkan, seperti sang angsa patah kaki yang harus menunggu 20 tahun untuk mendapatkan kembali kakinya.

Sementara karakter Gnomeo dan Juliet-nya sendiri terkesan datar-datar saja, karakter-karakter pendukung seperti si angsa itu, juga si katak dan si jamur, justru yang mencuri perhatian. Mereka cerewet, banyak tingkah dan cukup bisa membangun kelucuan sehingga membuat film ini, dengan cerita yang sedemikian ringan dan tipisnya, tetap lumayan menghibur. Ditambah, dari segi irama warna, film ini terlihat menyenangkan.

Bagi generasi yang tumbuh dalam kemajuan teknologi tontonan animasi, menonton film ini bisa menjadi cara untuk mengenal karya sastra klasik dunia. Setelah menyaksikan adegan romantis berhias lagu 'Your Song' yang legendaris itu, siapa tahu kemudian tertarik untuk mempelajari karya aslinya, dan karya-karya klasik lainnya, untuk memperkaya wawasan. (mmu/mmu)

Sumber : http://movie.detikhot.com/read/2011/04/01/105630/1606330/218/gnomeo-and-juliet-kisah-cinta-abadi-dalam-versi-boneka-keramik?h993301view

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS TENTANG PISTOL SIG SAUER P-226

Sig Sauer P-226 adalah salah satu varian senjata api jenis Pistol buatan Sig Sauer yang diproduksi oleh Swiss dan Jerman. Senjata ini merupakan salah satu senjata api genggam favorit special force di seluruh dunia. 

Perawan Tak Selalu Keluar Darah di Malam Pertama

Banyak orang yang mengartikan jika tanda-tanda masih perawan ialah keluarnya darah di malam pertama saat suami istri berhubungan badan.

M1 GARAND (Senapan Tempur Legendaris Dunia)

Marinir Amrik dan senapan M1 Garand di Medan Pasifik pada Perang Dunia II Senapan ini berjuluk M1 Garand Rifle atau dikenal juga sebagai Caliber .30 M1. Sudah sepantasnya jika senjata ini dimasukkan dalam kategori senapan legendaris. Masa bakti M1 Garand merentang dari PD II, Perang Korea, hingga Perang Vietnam. Saat PD II, Garand dipakai baik di Medan Perang Eropa maupun Pasifik.