Langsung ke konten utama

ATLET BLACK EAGLE SC ANTARKAN PENGCAB PERBAKIN BANDA ACEH JUARA UMUM PORA XIII TAHUN 2018 CABOR MENEMBAK

Atlet Black Eagle SC yang berhasil meraih medali berfoto bersama Atlet senior Banda Aceh Sri Wahyuni (tengah)
Atlet-atlet muda Black Eagle SC kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengam berhasil meraih  3 medali  emas dan 1 perunggu total medali yang direbuy oleh Banda Aceh untuk menjadi juara umum Cabor Menembak pada Pekan Olah Raga Aceh (PORA)  ke XIIi Tahun 2018 yaitu 6 enam emas, 5 perak dan 4 perunggu.


Rully berhasil meraih emas pada 10m ARM Putra Senior pada PORA XIII 2018

Rully Syahreza menjadi Atlet Senior BESC yang membuka perolehan emas di nomor menembak 10m Air Rifle Match Putra Senior, dengan sangat menyakinkan Rully berhasil unggul di penyisihan dengan skor 561 unggul jauh dari petembak Aceh Timur M. Amin yg harus puas di skor 509. Di partai final Rully masoh kokoh di puncak dengan skor 214 serta berhasil meraih emas dengan mengalahkan rekan satu timnya di Banda Aceh Marza Syahputra dengan skor 212 dan harus puas meraih perak ditempat kedua serta disusul Emilian dari Subulussalam diposisi ketiga meraih perunggu


Trio Petembak Putri kelas 10m ARM Putri Senior Banda Aceh (sari kumala, sri wahyuni, neneng) meraih emas kedua bagi Banda Aceh


Sementara itu di nomor beregu putri, Sari Kumala dari BESC bersaa rekan satu teamnya Sri Wahyuni dan Neneng, berhasil meraih emas di nomor 10m Air Rifle Match Putri Senior, unggul dari lawannya tuan rumah Aceh Besar dan Aceh Timur.

naufal (tengah) dan Fariz (kanan) saat menerima medali emas dan perunggu pada PORA XIII 2018 Cabor Menembak.

Selanjutnya, di nomor 10m Air Rifle Match junior Putra, dua orang atlet youth BESC M Naufal Aqila Laysa dan Ahmad Fariz Q berhasil merebut medali Emas dan Perunggu untuk Banda Aceh, sedangkan perak direbut oleh Kota Langsa lewat penembaknya Fakhrurazi.

 Pelatih BESC, Hadiansyah, merasa sangat puas dengan hasil yang dicapai oleh para atlet BESC yang mampu kembali memberikan kontrobusi penting untuk membawa Banda Aceh menjadi juara umum Caor Menembak di PORA XIII tahun 2018. "Pengorbanan Adek-adek ngga sia-sia, mereka mengikuti sejumlah ujicoba di beberapa kejurnas dengan biaya sendiri, seperti kejurnas Palembang bulan juli yang lalu tanpa bantuan dan dukungan biaya dari koni Banda Aceh, krn pada saat itu koni Banda Aceh belum berani mengeluarkan biaya apapun untuk kegiatan persiapan PORA. Dan hasil dari ujicoba tersebut, syukurlah...mereka menyumbang 3 emas atau setengah jumlah emas yang menjadikan Banda Aceh juara umum Cabor Menembak", ujar Hadiansyah. "kini kami berharap, pemerintah kota Banda Aceh dapat segera merealisasikan janji bonus bagi adek-adek yang telah berjuang mengjarumkan nama kota Banda Aceh, karena uang dari Bonus tersebut akan mereka gunakan untuk mengikuti kejurnas di Jakarta pada bulan desember ini. Karena kalau minta bantuan dana untuk tiket ataupun akomodasi dari dispora Banda Aceh atau Koni Aceh, rasanya mustahil karena sudah berkali-kali proposal kita ajukan jawabnya tidak ada dana." tambahnya lagi.
"kami juga berharap janji, ketua harian pengurus provinsi Perbakin Aceh yang juga Wakil Ketua Koni Aceh Syafril Anthoni pada pidato penutupan cabor menembak PORA XIII,  bahwa atlet peraih medali akan ditetapkan sebagai atlet pelatda sentralisasi dan desentralisasi tahun 2019, hal ini akan membantu kami untuk ikut kejurnas menraih tiket PON papua 2020", Tambah Rully atlet senior BESC.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS TENTANG PISTOL SIG SAUER P-226

Sig Sauer P-226 adalah salah satu varian senjata api jenis Pistol buatan Sig Sauer yang diproduksi oleh Swiss dan Jerman. Senjata ini merupakan salah satu senjata api genggam favorit special force di seluruh dunia. 

Perawan Tak Selalu Keluar Darah di Malam Pertama

Banyak orang yang mengartikan jika tanda-tanda masih perawan ialah keluarnya darah di malam pertama saat suami istri berhubungan badan.

M1 GARAND (Senapan Tempur Legendaris Dunia)

Marinir Amrik dan senapan M1 Garand di Medan Pasifik pada Perang Dunia II Senapan ini berjuluk M1 Garand Rifle atau dikenal juga sebagai Caliber .30 M1. Sudah sepantasnya jika senjata ini dimasukkan dalam kategori senapan legendaris. Masa bakti M1 Garand merentang dari PD II, Perang Korea, hingga Perang Vietnam. Saat PD II, Garand dipakai baik di Medan Perang Eropa maupun Pasifik.