Senam pagi tiap hari Jumat tampaknya perlu digalakkan lagi terutama bagi para pekerja kantoran. Kurangnya aktivitas di kantor memberi dampak yang sama seperti banyak makan, yakni kegemukan dan berbagai komplikasinya termasuk diabetes.
Menurut penelitian terbaru yang dimuat di jurnal PLoS ONE edisi bulan Mei, aktivitas fisik di kantor-kantor saat ini mengalami penurunan tajam. Akibatnya pembakaran kalori di dalam tubuh berkurang 120-140 kalori dalam 50 tahun terakhir.
Obesitas dan kelebihan berat badan (overweight) merupakan dampak langsung yang bisa dirasakan terkait kurangnya aktivitas fisik di kantor. Di Amerika Serikat, orang-orang yang masuk kategori gemuk jumlahnya mencapai 60 persen dari seluruh populasi.
Porsi makan yang lebih besar memang berpengaruh, namun kadang malah tidak menyebabkan gemuk jika diimbangi dengan olahraga. Parahnya selain kurang beraktivitas, para karyawan sering mengonsumsi junk food yang kurang berserat dan banyak mengandung kalori.
"Kegemukan adalah soal perbandingan antara asupan kalori dan pembakarannya. Kalori akan menumpuk jika kita tidak membakarnya," ungkap salah seorang peneliti, Dr Robert Graham dari Lenox Hill Hospital seperti dikutip dari HealthDay, Jumat (27/5/2011).
Penelitian tersebut mengungkap, saat ini hanya 1 dari 4 karyawan kantor yang aktivitas fisiknya bisa dikatakan seimbang. Panduan kesehatan merekomendasikan, seseorang harus berolahraga ringan minimal 150 menit/pekan atau olahraga berat 75 menit/pekan.
Berkurangnya aktivitas fisik dalam 50 tahun terakhir dipicu oleh perubahan minat memilih pekerjaan. Jika dahulu banyak yang suka bekerja di bidang pertanian, pertambangan, konstruksi dan manufaktur, kini peminatnya tinggal 20 persen karena banyak yang beralih ke jenis pekerjaan yang lebih banyak di kantor seperti bisnis dan pendidikan.(up/ir)
Sumber : detikHealth
sumber Photo : http://www.metrotvnews.com/image.php?image=bank_images/actual/37370.jpg
Komentar
Posting Komentar