Langsung ke konten utama

Tips : Menepis Mimisan Anak

Pagi tadi... saya dikagetkan oleh kepanikan isteri saya saat dia melihat hidung Naufal (anak pertama saya yg berusia 5 tahun) mengeluarkan darah... tentu saja hal ini meresahkan saya... dengan pengetahuan dan pemahaman yang terbatas soal mimisan... saya minta Naufal untuk menarik nafas dari mulut dan menghembuskannya dari hidung, sambil menyeka darah dari hidungnya. Untungnya, darah berhenti dan terlihat ada luka di rongga hidung, mungkin karena ia terlalu kuat mengorek-ngorek rongga hidung.
Akibat kepanikan yang saya alami dan tanpa pengetahuan yang cukup, hal ini menuntun saya untuk membca sebuah artikel di Ayahbunda tips menangani mimisan pada bayi dan balita. berikut apa yang disampaikan artikel tersebut : 
Banyak cara menghentikan keluarnya darah dari hidung si kecil. Lakukan sesuai usianya, karena cara mengatasi mimisan antara bayi dan balita berbeda. Simak cara mengatasinya.

Darah yang mengalir dari cuping hidung balita ini terjadi karena ada pembuluh darah balik kecil di hidung, bisa depan atau belakang, yang “pecah” atau robek. Kondisi ini biasanya akibat:
  • Terkena kuku saat balita membersihkan atau mengorek hidung  dengan jari.
  • Menghembuskan napas atau membuang ingus terlalu kuat.
  • Hidung terbentur sesuatu yang keras saat bermain atau terjatuh.
  • Kelelahan akibat keasyikan bermain.
  • Demam tinggi.
Mengatasi mimisan pada bayi: 
  • Posisikan tubuhnya dalam keadaan duduk tegak, agak condong ke depan. Jangan membaringkan tubuhnya, karena kalau darah tertelan, balita akan mual atau bahkan muntah.
  • Tekanlah bagian bawah (cuping) hidung dengan jempol dan jari tengah Anda. Upayakan menekan dengan lembut, tapi cukup kuat dan tidak berubah-ubah posisi.
  • Bujuk balita yang mungkin akan berupaya melepaskan jepitan jari Anda dari hidungnya, dan ajarkan cara bernapas lewat mulut.
  • Lakukan penekanan ini selama 5 menit. Kalau mimisan belum berhenti, tekan lagi sampai 10 menit. Gunakan arloji atau pengukur waktu lainnya, agar lamanya waktu menekan hidung balita tepat 10 menit.
  • Bila setelah 30 menit mimisan masih berlangsung, segera ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Mengatasi mimisan pada balita:
  • Minta balita duduk tegak, agak condong ke depan, sehingga aliran darah menjadi lebih lambat. Jangan membaringkan tubuhnya.
  • Minta balita bernapas lewat mulut.
  • Tekan cuping hidungnya dengan langkah-langkah yang sama seperti mengatasi mimisan pada bayi. Jika mungkin, ajarkan balita cara menekan kedua lubang hidungnya dengan menggunakan jari tangannya sendiri.
  • Saat balita menekan hidungnya sendiri, atau dengan bantuan Anda, alihkan perhatiannya dengan membacakan buku cerita, menonton TV, atau memutar film anak-anak.
  • Biasanya mimisan akan berhenti setelah  5–10 menit. 
  • Setelah mimisan berhenti, minta balita untuk tidak bermain “kasar” dulu, seperti lompat-lompat atau berlari, selama beberapa jam. Tujuannya, memberi waktu agar mimisannya benar-benar berhenti.
  • Katakan pada balita agar tidak menggunakan jarinya untuk membersihkan hidungnya, menghembuskan napas dengan keras, dan menggaruk lubang hidungnya selama beberapa hari.
  • Kalau setelah 30 menit mimisan belum juga berhenti, segera bawa anak ke dokter.
sumber : Ayahbunda
sumber gambar :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKILAS TENTANG PISTOL SIG SAUER P-226

Sig Sauer P-226 adalah salah satu varian senjata api jenis Pistol buatan Sig Sauer yang diproduksi oleh Swiss dan Jerman. Senjata ini merupakan salah satu senjata api genggam favorit special force di seluruh dunia. 

Perawan Tak Selalu Keluar Darah di Malam Pertama

Banyak orang yang mengartikan jika tanda-tanda masih perawan ialah keluarnya darah di malam pertama saat suami istri berhubungan badan.

M1 GARAND (Senapan Tempur Legendaris Dunia)

Marinir Amrik dan senapan M1 Garand di Medan Pasifik pada Perang Dunia II Senapan ini berjuluk M1 Garand Rifle atau dikenal juga sebagai Caliber .30 M1. Sudah sepantasnya jika senjata ini dimasukkan dalam kategori senapan legendaris. Masa bakti M1 Garand merentang dari PD II, Perang Korea, hingga Perang Vietnam. Saat PD II, Garand dipakai baik di Medan Perang Eropa maupun Pasifik.